Sabtu, 26 September 2015

Depresiasi Rupiah Makin Terperosok






Sejak awal tahun 2015 ini nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Bank Indonesia mencatat bahwa sejak Januari lalu hingga awal pekan lalu, rupiah sudah terkulai lemah sebanyak 15,87 persen (yoy) terhadap dolar AS. Harus diakui saat ini nilai tukar rupiah sudah jatuh terlalu dalam dan berada di bawah nilai fundamentalnya (undervalue), di sepanjang Januari hingga 14 September lalu, rata-rata nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 13.100-Rp 13.400 per dolar.


Pasalnya, tingginya kebutuhan valuta asing (valas) tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan valas di pasar keuangan, hal inilah yang kemudian membuat nilai tukar rupiah tertekan lebih dalam sampai saat ini. Guna mengatasi tekanan di pasar valas, BI akan menggunakan instrumen kebijakan makro prudensial untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Agus juga memprediksi nilai tukar rupiah pada tahun depan akan berada di kisaran Rp 13.400-Rp 13.900 per dolar, dimana perkiraan tersebut lebih tinggi dari asumsi pemerintah yang teruang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yakni Rp 13.400.





Jika dihitung sejak 2 Agustus 2011 lalu hingga bulan ini maka nilai rupiah rupiah terhadap dolar AS sudah tergerus hingga 42,14 persen. Pelemahan rupiah yang sudah berlangsung lama ini mengindikasikan bahwa sebetulnya ada masalah struktural yang membuat rupiah lunglai berkepanjangan. Adanya potensi kesalahan kebijakan moneter yang diambil BI bisa menjadi salah satu pemicu yang membuat rupiah terus melemah. Tidak hanya itu, paket kebijakan yang digadang Presiden Joko Widodo pun nampak belum menjadi “obat” mujarab untuk menyelamatkan rupiah.









Hari ini (26/9), rupiah terpantau sempat mengalami pembukaan pada posisi 14.705,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin di level 14.703 per dollar AS. Perlu diketahui, posisi rupiah pada pembukaan pagi ini adalah yang terendah sejak krisis tahun 1998 lalu. Meski demikian, apresiasi yang terjadi pada mata uang Negeri Paman Sam nyatanya tidak hanya menimpa rupiah, tetapi juga negara tetangga, Malaysia. Sejauh ini kestabilan kondisi politik Indonesia masih berhasil membuat pelemahan nilai tukar rupiah sedikit lebih baik dibanding pelemahan ringgit terhadap dolar AS.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com